Rancang Pusat Peradaban Umat, Masjid Agung Baiturrahim Lampung Barat Fokuskan Program Pembangunan Berkelanjutan
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 4 Agu 2025
- comment 0 komentar

Lampung Barat, LambarXpose.com – Dalam upaya menjadikan masjid lebih dari sekadar tempat ibadah, Pengurus Masjid Agung Baiturrahim yang berlokasi di jantung kawasan perkantoran Pemkab Lampung Barat, menggelar rapat lanjutan pembahasan program kerja periode 2025–2030, Senin malam (4/8/2025).
Rapat yang berlangsung usai salat Isya berjamaah ini menjadi bagian dari ikhtiar besar pengurus untuk merancang pembangunan masjid secara menyeluruh-baik secara fisik, programatik, maupun peran sosialnya di tengah masyarakat.
“Masjid Baiturrahim tidak hanya ingin hidup lima waktu, tetapi menjadi pusat aktivitas keislaman dan sosial yang hidup 24 jam, terprogram, modern, dan tetap menjaga nilai-nilai tradisi, sehingga dibutuhkan kenyamanan untuk para jamaah,” ujar Ustadz Hernadi, S.Pd., Ketua Pengurus Masjid.
Salah satu fokus utama dalam program kerja ini adalah penataan fisik masjid dan lingkungan sekitarnya yang dinilai sangat penting untuk mendukung kenyamanan jamaah.
Menurut Hafiyan Haryadi, M.IP., Sekretaris Pengurus, beberapa rencana pembangunan telah disusun, seperti, Perbaikan jalan utama menuju masjid,Penataan jalan samping untuk akses kendaraan dan pejalan kaki, Renovasi plafon dalam masjid yang mengalami penurunan kuali tas dan Penanganan genangan air di halaman masjid saat musim hujan, melalui sistem drainase dan rekayasa kontur tanah.
“Kenyamanan jamaah adalah bagian dari pelayanan masjid. Semua titik yang selama ini kura ng tertata, akan menjadi prioritas agar lingkungan masjid semakin bersih, tertib, dan layak untuk seluruh kalangan,” jelas Hafiyan.
Tak hanya bicara fisik, program kerja Masjid Agung Baiturrahim juga mencerminkan semangat kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah daerah. Rencana ini menjadi bukti bahwa pemban gunan spiritual dapat berjalan seiring dengan pembangunan fisik daerah.
“Program jangka panjang ini tentu tidak bisa berdiri sendiri. Kami sangat berharap dukungan dari jamaah, tokoh masyarakat, dan juga pemerintah agar masjid bisa menjalankan peran yang lebih luas dalam melayani umat,” ujar salah satu peserta rapat.
Sebagai masjid yang berada di kawasan strategis, Baiturrahim diharapkan menjadi contoh pengelolaan masjid modern, baik dari sisi tata kelola, transparansi program, hingga kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan masyarakat di era digital.
“Masjid bukan hanya tempat beribadah, tapi rumah besar umat. Bila dikelola secara baik dan terbuka, masjid bisa menjadi pusat solusi atas banyak persoalan masyarakat,” tutup Ustadz Hernadi. (Yogi)
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar