Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Xpose Lokal » Menjaga Akar, Merangkul Zaman: Adat dan Kebersamaan Way Mengaku di Era Digital

Menjaga Akar, Merangkul Zaman: Adat dan Kebersamaan Way Mengaku di Era Digital

  • account_circle Admin
  • calendar_month 14 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

Oleh:Redaksi LambarXpose

Opini, LambarXpose.com – Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat yang terletak di jantung Kabupaten Lampung Barat, bukan sekadar ruang geografis di peta. Ia adalah kawasan budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur, warisan adat istiadat, dan semangat kebersamaan masyarakat Sai Batin yang telah hidup turun-temurun. Namun hari ini, Way Mengaku berdiri di persimpangan besar zaman: antara menjaga akar buda ya dan membuka diri terhadap kemajuan serta ragam budaya yang datang dari luar.

Adat Istiadat: Jiwa yang Menghidupkan Masyarakat

Dalam masyarakat Sai Batin, adat bukan hanya simbol atau upacara formalitas. Adat adalah cara hidup. Nilai seperti Pi’il Pesenggiri (menjaga harga diri), Sakai Sambayan (saling bantu), Nem ui Nyimah (keramahan menerima tamu), dan Nengah Nyappur (berbaur dengan lingkungan) adalah fondasi dari setiap interaksi sosial.

Adat ini tercermin dalam segala aspek kehidupan—dari cara berpakaian dalam acara adat, tata nan kampung, cara bertutur kata kepada sesama dan yang lebih tua, hingga penyelenggaraan kegiatan gotong royong yang menjadi denyut nadi kebersamaan.

Namun pertanyaannya hari ini: masihkah nilai-nilai ini menjadi panduan utama dalam kehidupan masyarakat Way Mengaku?

Digitalisasi dan Urbanisasi: Pisau Bermata Dua

Kemajuan teknologi digital dan urbanisasi membawa dua sisi yang harus dihadapi dengan bijak. Di satu sisi, teknologi memudahkan komunikasi, membuka peluang ekonomi, dan memperluas jaringan sosial. Namun di sisi lain, dunia digital juga membawa gaya hidup individualistis, kon sumtif, dan sering kali meminggirkan nilai-nilai lokal yang membutuhkan pertemuan fisik, dialog, dan kekompakan komunitas.

Sementara itu, urbanisasi dan arus pendatang dengan latar belakang budaya berbeda memper kaya keberagaman, tetapi juga dapat memicu gesekan nilai. Jika tidak disikapi dengan bijak, Way Mengaku bisa kehilangan identitas budayanya, berubah menjadi sekadar ruang hunian yang anonim dan homogen.

Tantangan Kebudayaan Lokal: Antara Bertahan atau Bertransformasi

Tantangan utama saat ini bukan sekadar mempertahankan budaya lokal, tetapi juga mentransformasikannya agar relevan dengan zaman. Adat istiadat harus mampu menjawab tantangan kekinian, seperti:

  • Apakah masih ada forum adat yang aktif membahas persoalan sosial di masyarakat?
  • Bagaimana peran generasi muda dalam menjaga warisan budaya leluhur?
  • Apakah nilai-nilai adat dapat dimasukkan dalam sistem pendidikan formal dan informal di kampung?
  • Seberapa jauh pendatang diberi ruang untuk mengenal dan menghormati budaya lokal?

Jika tidak dijawab dengan serius, adat dan kebersamaan hanya akan menjadi slogan kosong di baliho atau pidato seremonial.

Strategi dan Solusi: Menjembatani Tradisi dan Inovasi

Agar Way Mengaku tetap menjadi benteng budaya yang kuat di era digital, berikut strategi yang bisa ditempuh:

  1. Revitalisasi Lembaga Adat
    Hidupkan kembali peran tokoh adat dan sesepuh dalam menyelesaikan konflik, membimbing generasi muda, dan merancang agenda budaya bersama pemerintah kelurahan.
  2. Digitalisasi Budaya Lokal
    Dorong pemuda membuat konten video, podcast, atau infografik tentang nilai-nilai adat dan sejarah Way Mengaku. Adat harus hadir di media sosial, bukan hanya di panggung budaya.
  3. Pendidikan Berbasis Budaya Lokal
    Libatkan sekolah dan madrasah untuk menyisipkan pelajaran tentang adat, bahasa Lampung, serta sejarah lokal dalam kurikulum muatan lokal.
  4. Dialog Antarbudaya
    Fasilitasi kegiatan lintas komunitas yang mempertemukan warga lokal dan pendatang untuk saling mengenal, saling menghormati, dan membangun kohesi sosial yang lebih kuat.
  5. Festival Adat Tahunan
    Jadikan adat sebagai daya tarik pariwisata budaya. Gelar festival rutin yang melibatkan masyarakat lintas usia dan latar belakang.
  6. Keteladanan Pemimpin Lokal
    Lurah, tokoh adat, dan pemuka masyarakat harus menjadi teladan dalam menjunjung adat-bukan hanya di panggung, tetapi juga dalam sikap dan tindakan sehari-hari.

Merawat yang Asli, Membuka Diri pada yang Baru

Way Mengaku sedang berada dalam fase penting sejarahnya. Di satu sisi harus membuka diri terhadap kemajuan, di sisi lain tidak boleh lepas dari akar budayanya. Hanya dengan keberanian menjaga jati diri, dan kecerdasan dalam beradaptasi, masyarakat Way Mengaku bisa tetap harmonis, tangguh, dan bermartabat di tengah perubahan zaman.

Mewarisi adat bukan berarti hidup di masa lalu, tetapi menjadikan warisan itu sebagai bekal untuk menapaki masa depan dengan keyakinan dan harga diri. Dalam gempuran zaman digital dan keragaman budaya yang terus datang, Way Mengaku harus tetap menjadi “rumah” yang ramah, kokoh, dan penuh makna. (*)

 

 

  • Penulis: Admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Parosil Mabsus: PSHT Harus Menjadi Garda Perdamaian dan Perekat Kebhinekaan

    Parosil Mabsus: PSHT Harus Menjadi Garda Perdamaian dan Perekat Kebhinekaan

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 330
    • 0Komentar

    Lampung Barat,LambarXpose.com – Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus menyerukan agar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Lampung Barat NIC 068 tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga perdamaian, mempererat persatuan, dan menanamkan nilai-nilai kebhinekaan di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan Parosil saat menghadiri prosesi Pengesahan 337 Warga Baru Tingkat I PSHT yang digelar di Padepokan […]

  • Pekon Padang Cahya Kembali Terpilih dalam Program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2025

    Pekon Padang Cahya Kembali Terpilih dalam Program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2025

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 114
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com – Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Untuk kedua kalinya, desa ini terpilih sebagai salah satu dari 150 desa yang mengikuti Program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2025 yang digagas oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Sebelumnya, pada […]

  • Berprestasi Lewat Tradisi, Way Mengaku Torehkan Juara III Lomba Ngelemang

    Berprestasi Lewat Tradisi, Way Mengaku Torehkan Juara III Lomba Ngelemang

    • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 120
    • 0Komentar

    “Bara Lemang, Bara Semangat” Wujud Pelestarian Tradisi Melalui Aksi Nyata Lampung Barat, LambarXpose.com – Kelurahan Way Mengaku kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal dengan berhasil meraih Juara III pada Lomba Ngelemang dalam rangkaian Festival Sekala Bekhak XI yang digelar di Lapangan Merdeka Pasar Liwa, Sabtu (19/7/2025). Lomba yang merupakan salah satu agenda favorit dalam festival […]

  • Bawa Golok untuk Balas Dendam, Dua Pria Asal Tanggamus Diciduk Polisi di Pringsewu

    Bawa Golok untuk Balas Dendam, Dua Pria Asal Tanggamus Diciduk Polisi di Pringsewu

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 334
    • 0Komentar

    Pringsewu, LambarXpose.com – Dua pria asal Kabupaten Tanggamus ditangkap aparat kepolisian saat membawa senjata tajam jenis golok di kawasan Pendopo Kabupaten Pringsewu, Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Kedua pelaku berinisial HH (20), warga Pekon Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, dan RS (33), warga Pekon Gunung Terang, Kecamatan Bulok, diamankan oleh tim patroli Satuan Reserse Narkoba […]

  • Surat Edaran Bupati Lambar: Ujian Moral bagi PNS dan PPPK Soal Penggunaan Gas Subsidi

    Surat Edaran Bupati Lambar: Ujian Moral bagi PNS dan PPPK Soal Penggunaan Gas Subsidi

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 385
    • 0Komentar

    Opini, LambarXpose.com – Langkah Bupati Lampung Barat mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 510/370/III.19/VII/2025 tentang larangan penggunaan gas LPG bersubsidi 3 kg oleh ASN, PPPK, TNI, Polri, dan masyarakat golongan menengah bukanlah sekadar himbauan administratif. Ini adalah seruan moral dan panggilan nurani untuk memperbaiki tatanan sosial dan mengembalikan fungsi subsidi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan: rakyat kecil […]

  • Lomba Ngelemang di Festival Sekala Bekhak XI: Tradisi yang Tetap Nge-hits di Tengah Zaman Modern

    Lomba Ngelemang di Festival Sekala Bekhak XI: Tradisi yang Tetap Nge-hits di Tengah Zaman Modern

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 188
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com – Aroma santan dan bara api dari bambu-bambu yang berjajar di Lapangan Merdeka, Pasar Liwa, membuat siapa pun yang lewat pasti menoleh. Ya, Festival Sekala Bekhak XI kali ini bukan hanya soal parade budaya dan seremonial resmi—ada yang lebih menggugah: Lomba Ngelemang! Kegiatan yang digagas Pemerintah Kabupaten Lampung Barat ini bukan sekadar […]

expand_less