Hari Bhayangkara ke-79 : Momen Refleksi Polri dan Harapan Baru bagi Masyarakat Lampung Barat
- account_circle Admin
- calendar_month Kam, 3 Jul 2025
- comment 0 komentar

Artikel, LambarXpose.com – Setiap tanggal 1 Juli, kita kembali diingatkan akan peran strategis Polri sebagai pilar utama penegakan hukum dan penjaga keamanan. Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk melihat kembali sejauh mana kiprah Polri hadir di tengah masyarakat—terutama bagi kita yang tinggal dan hidup di Bumi Beguai Jejama Sai Betik, Lampung Barat.
Dari Sejarah ke Pengabdian: Semangat Bhayangkara dalam Konteks Lokal
Nama “Bhayangkara” sejatinya bukan sekadar gelar institusi. Ia adalah warisan sejarah panjang sejak era Majapahit, ketika pasukan Bhayangkara bertugas menjaga raja dan kerajaan. Di era Republik, semangat itu diwarisi oleh Polri yang sejak 1 Juli 1946 ditetapkan sebagai institusi nasional yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Di Lampung Barat, semangat Bhayangkara itu telah tumbuh dan mengakar. Polres dan Polsek hadir di pelosok, bersentuhan langsung dengan realitas warga-dari kawasan perkotaan hingga perbatasan hutan TNBBS. Di sinilah wajah Polri diuji, bukan hanya melalui seragam atau pangkat, tapi lewat sikap, kehadiran, dan kepedulian terhadap masyarakat.
Refleksi Bagi Polri dan Masyarakat: Meneguhkan Kepercayaan, Menumbuhkan Harapan
Hari Bhayangkara menjadi cermin bagi kita semua:
Bagi Polri, ini adalah waktu untuk merefleksikan tugas dan amanah dengan jujur. Sudahkah polisi hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga pelayan dan pengayom yang mengedepankan humanisme? Sudahkah aparat memahami denyut kehidupan masyarakat Lampung Barat yang religius, egaliter, dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan kebersamaan?
Bagi masyarakat Lampung Barat, ini juga waktu yang tepat untuk melihat ke dalam. Sudahkah kita menjadi mitra yang aktif dalam menjaga keamanan lingkungan? Apakah kita turut membangun budaya tertib hukum, atau justru terjebak dalam apatisme dan prasangka?
Keamanan bukan tugas sepihak. Ia lahir dari kolaborasi. Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.
Cerita dari Lampung Barat: Polisi Humanis yang Diharapkan Rakyat
Kita tidak menutup mata bahwa masih ada tantangan. Masih ada ruang pembenahan dalam pelayanan publik, dalam netralitas penegakan hukum, atau dalam menanggapi laporan masyarakat kecil. Namun, di balik semua itu, banyak juga wajah Polri yang patut diapresiasi:
- Polisi yang turun langsung membantu warga korban bencana longsor atau banjir.
- Petugas Bhabinkamtibmas yang sabar membina generasi muda agar terhindar dari narkoba dan geng motor.
- Polisi yang merangkul tokoh adat dan agama dalam menjaga kerukunan di tahun-tahun politik.
Semua ini adalah bagian dari kerja sunyi yang perlu diteruskan dan ditingkatkan.
Harapan untuk Masa Depan: Polri yang Lebih Terbuka, Dekat, dan Transparan
Masyarakat Lampung Barat ingin polisi yang hadir bukan hanya saat razia, tapi saat warga butuh perlindungan. Polisi yang tak hanya memegang senjata, tapi juga hati nurani. Polisi yang tidak alergi kritik, tapi mau mendengarkan dan memperbaiki.
Kami berharap, di usianya yang ke-79, Polri terus memperkuat komitmen menuju institusi yang:
- Bersih dan berintegritas,
- Melayani tanpa diskriminasi,
- Profesional dan humanis,
- Dekat dengan masyarakat bawah,
- Cepat tanggap terhadap aduan rakyat.
Karena di balik lambang Bhayangkara, ada tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan publik. Dan di balik kepercayaan itu, ada harapan ribuan keluarga di Lampung Barat akan masa depan yang aman, tertib, dan penuh keadilan.
Dirgahayu Bhayangkara ke-79!
Mari kita bangun Lampung Barat yang lebih damai dan berkeadilan—bersama Polri yang transparan, bersahabat, dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
Salam hormat untuk seluruh anggota Bhayangkara, dari hulu Way Besai hingga puncak Gunung Seminung.Paket liburan keluarga
Semoga tetap teguh dalam pengabdian dan rendah hati dalam pelayanan. (Redaksi)
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar