Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » X- Lampung » Lampung Barat di Usia ke-34: Antara Aroma Kopi, Sejuk Hutan, dan Harapan Baru

Lampung Barat di Usia ke-34: Antara Aroma Kopi, Sejuk Hutan, dan Harapan Baru

  • account_circle Admin
  • calendar_month 18 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

Lampung Barat, LambarXpose.com – Udara dingin menyapa pagi di Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat. Dari balik kabut tipis, hamparan kebun kopi mengeluarkan aroma khas yang menenangkan. Suara ayam berkokok bercampur deru aktivitas pasar pagi, melengkapi wajah sederhana namun penuh kehidupan. Tahun 2025 ini, Sebentar lagi tepatnya 24 September 2025 Kabupaten Lampung Barat akan genap 34 tahun sejak resmi berdiri pada 24 September 1991.

Bagi sebagian orang, usia 34 hanyalah angka. Namun bagi Lampung Barat, setiap tahun adalah cerita tentang perjuangan membangun daerah dari pelosok, menjaga hutan dari kepunahan, dan merawat budaya dari kelupaan.

Jejak Sejarah: Dari Pemekaran Menuju Kemandirian

Lampung Barat lahir dari pemekaran Kabupaten Lampung Utara dengan tujuan sederhana namun penting: menghadirkan pelayanan yang lebih dekat bagi masyarakat di wilayah barat Lampung. Dengan luas wilayah sekitar 2.142 km², kabupaten ini membentang dari pegunungan hingga tepian Danau Ranau yang eksotis.

Awalnya, Lampung Barat adalah daerah dengan infrastruktur terbatas. Jalan masih banyak berupa tanah, listrik belum merata, akses kesehatan terbatas. Namun berkat semangat “Sai Bumi Ruwa Jurai” – filosofi kebersamaan masyarakat Lampung – daerah ini perlahan berubah. Kini, setelah 34 tahun, Lampung Barat dikenal bukan hanya sebagai lumbung kopi, tetapi juga sebagai benteng terakhir ekologi Sumatra.

Kopi: Identitas dan Nadi Ekonomi

Di setiap sudut Lampung Barat, kopi bukan sekadar minuman, melainkan identitas. Lebih dari 70 persen warga menggantungkan hidup dari kebun kopi robusta. Dari Balikbukit hingga Sumberjaya, petani kopi bekerja keras menjaga kualitas biji hitam agar mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

Budaya minum kopi juga melekat erat dalam kehidupan sehari-hari. Obrolan di warung kopi desa kerap menjadi forum musyawarah, tempat berbagi cerita, hingga ladang ide-ide baru. Tak heran, festival kopi, lomba barista lokal, hingga promosi UMKM kopi gencar dilakukan sebagai cara mengangkat citra Lampung Barat sebagai “Kabupaten 1000 Kopi”.

Benteng Ekologi: Rumah Satwa Dunia

Selain kopi, Lampung Barat adalah rumah bagi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), salah satu hutan hujan tropis terbesar di Sumatra. Kawasan ini menjadi habitat satwa langka seperti badak Sumatra, harimau Sumatra, dan gajah Sumatra.

UNESCO telah mengakui TNBBS sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site), menjadikannya simbol penting bagi dunia internasional. Keanekaragaman hayati ini menjadikan Lampung Barat sebagai “paru-paru dunia” yang berperan menjaga keseimbangan iklim global.

Namun menjaga hutan bukan perkara mudah. Ancaman perambahan, kebakaran, hingga perburuan liar masih menghantui. Karena itu, di usia 34 tahun ini, tantangan terbesar Lampung Barat adalah menyelaraskan pembangunan ekonomi dengan kelestarian alam.

Pesona Wisata: Dari Danau Ranau hingga Gunung Pesagi

Lampung Barat juga dikenal sebagai destinasi wisata alam. Danau Ranau, danau terbesar kedua di Sumatra, menawarkan panorama menakjubkan dengan latar Gunung Seminung yang gagah. Di sisi lain, Gunung Pesagi – puncak tertinggi di Lampung – menjadi magnet bagi pendaki yang ingin menikmati matahari terbit di atas awan.

Belum lagi potensi wisata arung jeram di Way Besai, wisata budaya di Pekon Kenali, hingga jejak sejarah di situs megalitikum Lampung Barat. Semua ini menjadi modal besar untuk menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi baru.

Pembangunan dan Kearifan Lokal

Di usia ke-34, pembangunan di Lampung Barat tak hanya fokus pada fisik, tetapi juga menyentuh kesejahteraan masyarakat. Jalan desa, listrik, sekolah, hingga layanan kesehatan terus diperluas. Namun, pemerintah daerah tetap berpegang pada prinsip kearifan lokal.

Nilai “Piil Pesenggiri” – yang menekankan harga diri, gotong royong, dan kebersamaan – dijadikan landasan pembangunan. Program revitalisasi budaya, pelestarian seni tari Lampung, hingga penguatan adat Saibatin dan Pepadun menjadi bukti bahwa Lampung Barat membangun tanpa meninggalkan akar budayanya.

Tantangan Zaman Digital

Meski memiliki banyak keunggulan, Lampung Barat tidak lepas dari tantangan. Urbanisasi membuat banyak generasi muda merantau ke kota, meninggalkan tanah kelahiran. Perubahan iklim mengancam hasil panen kopi, sementara arus digitalisasi menuntut masyarakat untuk beradaptasi dengan cepat.

Namun, peluang juga terbuka lebar. Ekonomi kreatif berbasis kopi, promosi wisata melalui media sosial, hingga pengembangan UMKM digital menjadi jalan baru bagi Lampung Barat untuk bersaing di era modern.

Menyongsong Masa Depan

Usia 34 adalah usia matang untuk menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Lampung Barat kini tidak hanya bicara tentang kopi dan hutan, tetapi juga tentang masa depan generasi muda yang harus tetap bangga pada daerahnya.

“Lampung Barat adalah rumah kita. Tugas kita bukan hanya menikmati hasilnya, tapi juga menjaga dan mewariskannya kepada anak cucu,” ujar salah satu tokoh adat di Liwa.

Hari jadi ke-34 ini menjadi momentum untuk meneguhkan arah: membangun Lampung Barat yang maju, berdaya saing, ramah lingkungan, sekaligus tetap setia menjaga budaya.

Agenda Pemerintah ke Depan: Menjawab Tantangan, Merajut Harapan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menegaskan komitmennya untuk membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih baik dengan berbagai prioritas pembangunan:

1.Mengurangi Konflik Manusia dan Satwa

Pemerintah bersama masyarakat adat dan Balai TNBBS berupaya menekan konflik dengan satwa liar, khususnya gajah dan harimau, melalui pembangunan pagar konservasi, koridor satwa, dan edukasi masyarakat. Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga keselamatan warga sekaligus kelestarian satwa.

2.Pemerataan Infrastruktur

Pembangunan jalan desa, jembatan penghubung, serta infrastruktur digital akan dipercepat agar seluruh kecamatan merasakan akses yang sama. Hal ini penting untuk memperlancar arus ekonomi, distribusi hasil pertanian, dan mobilitas warga.

3.Penanganan Banjir

Di daerah rawan banjir, pemerintah menyiapkan program normalisasi sungai, pembangunan drainase modern, serta penghijauan di hulu. Langkah ini dikombinasikan dengan mitigasi bencana berbasis masyarakat.

4.Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan menjadi fokus agar masyarakat dapat mengurus administrasi dengan cepat, mudah, dan transparan.

5.Kesejahteraan Petani

Mengingat mayoritas warga adalah petani kopi, program peningkatan produktivitas, akses pupuk, bantuan bibit unggul, serta pelatihan pasca panen akan terus diperkuat. Tujuannya agar petani tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga masuk ke rantai nilai industri olahan.

6.Stabilitas Distribusi LPG

Pemerintah juga menaruh perhatian pada kebutuhan energi rumah tangga. Distribusi gas LPG akan dipastikan stabil hingga pelosok, sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar energi.

Lampung Barat di usia ke-34 bukan sekadar perayaan, melainkan titik balik. Dari kopi hingga hutan, dari petani hingga generasi muda, dari tradisi hingga teknologi – semua dirajut menjadi harapan baru. (Redaksi)

  • Penulis: Admin

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menjelang Tenggat, Lampung Barat Bergerak Cepat Perpanjang Masa Jabatan 60 Peratin

    Menjelang Tenggat, Lampung Barat Bergerak Cepat Perpanjang Masa Jabatan 60 Peratin

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 106
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat resmi memproses perpanjangan masa jabatan bagi 60 Peratin (Kepala Desa) yang masa tugasnya berakhir periode 2017–2023. Langkah ini menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 100.3/4179/SJ tertanggal 31 Juli 2025 dan hasil rapat virtual Ditjen Bina Pemerintahan Desa pada 5 Agustus 2025. Dalam surat bernomor 141/688/III.12/2025 […]

  • Warga Pemangku Sinar Harapan Lampung Barat Meninggal, Diduga Korban Serangan Satwa Liar

    Warga Pemangku Sinar Harapan Lampung Barat Meninggal, Diduga Korban Serangan Satwa Liar

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 1.097
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com – Suasana duka menyelimuti warga Pemangku Sinar Harapan, Kayu Are, Pekon Sukajadi, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat. Seorang warga bernama Ujang (35) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Kamis malam (7/8/2025), diduga akibat serangan harimau. Menurut keterangan warga setempat, Robi, korban sebelumnya berangkat ke kebun sejak pagi. Namun hingga sore […]

  • Tanjakan Haliyan Ghubok: Medan Pertarungan Antara Si Optimis VS Si Pesimis

    Tanjakan Haliyan Ghubok: Medan Pertarungan Antara Si Optimis VS Si Pesimis

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 167
    • 0Komentar

    Oleh: Ali Rukman Lampung Barat, LambarXpose.com – Ada tanjakan yang tidak hanya menanjak tanah, tetapi juga menanjak batin: Tanjakan Haliyan Ghubok. Setiap lekuknya adalah ujian, setiap batu adalah pengingat, bahwa hidup senantiasa memaksa kita memilih—apakah menjadi si optimis yang berkeringat, atau si pesimis yang berisik. Bagi anak-anak kecil yang berangkat sekolah dengan tas lusuh di […]

  • Ketua MUI Lampung Barat Resmikan Pondok Pesantren Nurul Badriyyah, Momentum Baru Pendidikan di Lampung Barat”

    Ketua MUI Lampung Barat Resmikan Pondok Pesantren Nurul Badriyyah, Momentum Baru Pendidikan di Lampung Barat”

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 587
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com  – Ust Hi Pairozi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lampung Barat meresmikan Pondok Pesantren Nurul Badriyyah di Pekon Watas, Kecamatan Balik Bukit. Peresmian ini dimeriahkan dengan pengajian Akbar dalam rangka Haflah Wisuda Khotmil Qur’an ke-VII, pengajian triwulan KBNU Balik Bukit, dan santunan yatim piatu. Kamis 3 Juli 2025. Pondok Pesantren Nurul […]

  • Santunan Anak Yatim Warnai 10 Muharam di Masjid Agung Baiturrahim, Bukti Nyata Kepedulian Umat

    Santunan Anak Yatim Warnai 10 Muharam di Masjid Agung Baiturrahim, Bukti Nyata Kepedulian Umat

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 428
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com — Sua sana hangat penuh kepedulian menyelimuti Masjid Agung Baiturrahim, Komplek Perkantoran Pemda Lampung Barat, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, pada Sabtu malam (5/7/2025). Dalam rangka menyambut 10 Muharam 1447 H, pengurus masjid menyalurkan santunan kepada 53 anak yatim dari wilayah sekitar. Acara tersebut berlangsung sederhana namun sarat […]

  • Mediasi Tawuran Pelajar di Lampung Barat: Dari Emosi ke Edukasi

    Mediasi Tawuran Pelajar di Lampung Barat: Dari Emosi ke Edukasi

    • calendar_month Sen, 8 Sep 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 113
    • 0Komentar

    Lampung Barat, LambarXpose.com  – Tawuran antar pelajar kembali menjadi perhatian serius dunia pendidikan. Kasus perkelahian siswa SMPN 1 Liwa dan SMPN Sekuting Terpadu yang terjadi pada Rabu, 3 September 2025 di jalur dua Taman Makam Pahlawan, Lampung Barat, akhirnya diselesaikan melalui mediasi. Rapat mediasi digelar pada Senin, 7 September 2025, bertempat di SMPN 1 Liwa, […]

expand_less